OTT Oknum Aktivis di Surabaya, Sugiharto : Ini Bukan Perjuangan Tapi Pemerasan

- Penulis

Rabu, 23 Juli 2025 - 21:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sentralmerahputih.id | SURABAYA – Dua orang yang mengaku sebagai aktivis mahasiswa terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur pada Sabtu malam (19/7/2025), di sebuah kafe kawasan Prapen, Surabaya.

Kedua pria berinisial SH dan SF itu diduga kuat melakukan pemerasan terhadap Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, dengan tuntutan uang sebesar Rp 50 juta.

Modus pemerasan keduanya dilakukan dengan mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran jika permintaan tidak dipenuhi.

Bahkan, surat pemberitahuan aksi dengan rencana pengerahan sekitar 200 massa dari elemen mahasiswa telah dikirimkan sebelumnya, dengan jadwal aksi direncanakan berlangsung pada Senin (21/7/2025).

Dari hasil penelusuran, ini bukan kali pertama mereka melakukan tindakan serupa. SH dan SF disebut kerap mencatut nama aktivis dan mahasiswa untuk menekan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim demi kepentingan pribadi.

Kabar tersebut memantik reaksi keras dari Sugiharto, SE, ME, mantan aktivis gerakan mahasiswa 1996 yang kini dikenal sebagai pengamat sosial dan demokrasi, ditemui wartawan. Rabu (23/7/2025).

“Sebagai mantan aktivis 1996, saya sangat prihatin melihat adik-adik aktivis yang justru terjerumus dalam praktik-praktik yang mencederai semangat perjuangan dan idealisme gerakan. Aktivisme bukan alat pemerasan, melainkan jalan perjuangan untuk membela kebenaran dan keadilan,” ujar Sugiharto, yang akrab disapa Mas Toto.

Baca Juga:  Polsek Banjar Agung Tangkap Pelaku Penggelapan Dalam Jabatan, AKP Taufiq: Kerugian Ditaksir Puluhan Juta

Menurutnya, gerakan mahasiswa seharusnya berdiri di atas moralitas dan integritas tinggi, bukan justru mencoreng nilai perjuangan dengan menjadikan demonstrasi sebagai alat tekan demi keuntungan pribadi.

“Setiap isu yang diterima harus diverifikasi dan divalidasi sebelum dilontarkan ke publik. Demokrasi adalah ruang yang suci untuk menyuarakan aspirasi rakyat, bukan diperalat untuk ancaman dan pemerasan,” tegasnya.

Sugiharto juga mendorong pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini secara transparan, termasuk menelusuri apakah ada pihak lain yang menyuruh atau menjadi dalang di balik aksi pemerasan ini.

“Saya percaya aparat penegak hukum memiliki kapasitas untuk membuka seluruh jaringan komunikasi dan mengungkap jika ada aktor lain yang terlibat. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan marwah gerakan mahasiswa itu sendiri,” tambahnya.

Ia menutup pernyataannya dengan pesan moral kepada generasi muda aktivis agar tidak kehilangan arah dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran besar bagi seluruh aktivis muda. Jaga idealisme, jaga nama baik gerakan. Jangan jadikan perjuangan sebagai komoditas,” pungkas Sugiharto.

Pihak kepolisian saat ini masih mendalami kasus tersebut, termasuk menelusuri rekam jejak komunikasi kedua pelaku untuk memastikan motif dan kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat. (*)

Berita Terkait

Bahas Pledoi Hasto, Pakar Hukum Pemuda di Surabaya Ingatkan Bahaya Kriminalisasi Hukum Bisa Menyasar Siapa Saja
Ketua Komisi III DPR Apresiasi Respons Cepat Polri terkait Ancaman Bom di Saudi Airlines
Komisi III Apresiasi Polri yang Tangkap 6 Orang yang Terlibat di Grup FB ‘Fantasi Sedarah’
Legislator Apresiasi Gerak Cepat Polri Tangkap Admin Grup ‘Fantasi Sedarah’
Politisi Gerindra Apresiasi Penangkapan Admin-Anggota Grup ‘Fantasi Sedarah’ oleh Polisi
Jadi Narasumber Retreat Kepala Daerah, Kapolri Bicara Pencegahan Korupsi
Bupati Terpilih H. Sugiri Sancoko Apresiasi Polres Ponorogo Kawal Pilkada Hingga Tuntas
Polres Probolinggo Kota Siapkan Personel Amankan Rapat Pleno Penetapan Paslon Walikota Terpilih
Berita ini 2 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Kamis, 24 Juli 2025 - 08:33 WIB

Ops Patuh Semeru 2025, Satlantas Polres Ngawi Sasar Pelanggaran Kasat Mata

Rabu, 23 Juli 2025 - 23:22 WIB

Kapolri Berikan Apresiasi Kepada Adhisty Atas Juara Lomba Melukis Difabel

Rabu, 23 Juli 2025 - 23:20 WIB

Borong Juara! Polda Jatim Bersinar di Awarding Day Apresiasi Kreasi Polri

Rabu, 23 Juli 2025 - 23:18 WIB

Bukan Razia Biasa, Polres Jember Jadikan Operasi Patuh Semeru Aksi Senyum dan Cokelat untuk Keselamatan

Selasa, 22 Juli 2025 - 15:43 WIB

Kesadaran Berlalu Lintas Masih Rendah Mesti Jumlah Pelanggaran Menurun Operasi Patuh 2025

Selasa, 22 Juli 2025 - 09:17 WIB

Perkuat Kerja Sama PPA, Bareskrim Polri Terima Kunjungan Delegasi Kepolisian Nasional Korea Selatan

Minggu, 20 Juli 2025 - 16:54 WIB

Polres Pasuruan Gelar Apel Razia Gabungan Ops Patuh Semeru 2025, Fokuskan Penertiban Malam Hari di Gempol dan Pandaan

Minggu, 20 Juli 2025 - 15:56 WIB

Kapolri Pimpin Apel Akbar Kokam, Perkuat Sinergitas Dukung Program Pemerintah

Berita Terbaru