sentralmerahputih.id | Surabaya – Sebuah langkah monumental tengah digagas untuk memperkuat identitas Surabaya sebagai Kota Pahlawan.
Dalam rapat koordinasi yang digelar di Gedung Juang 45, Jalan Mayjend Sungkono 106, Rabu (6/8/2025) pukul 13.00 WIB, berbagai elemen masyarakat menyatakan dukungan atas rencana pembangunan Monumen Bung Tomo di kawasan Bundaran Waru, pintu gerbang utama masuk ke Kota Surabaya.
Rapat koordinasi ini diprakarsai oleh Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHD BPK 45) Jawa Timur dan dihadiri puluhan tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan, komunitas sejarah, hingga perwakilan keluarga Bung Tomo.
Tujuan utama pembangunan monumen ini adalah untuk melestarikan nilai-nilai perjuangan dan semangat nasionalisme yang telah mengakar kuat di Surabaya sebagai simbol keberanian “Arek-Arek Suroboyo”.
“Monumen ini akan menjadi penanda historis sekaligus ikonik keberanian warga Surabaya. Sudah saatnya semangat perjuangan Bung Tomo dikenang tidak hanya melalui buku sejarah, tetapi juga melalui wujud nyata di ruang publik,” ujar Fajar Budiyanto, Sekretaris DHD BPK 45 Jatim.
Dalam rapat tersebut, seluruh peserta menyatakan dukungan dan sepakat untuk segera membentuk kepanitiaan guna mempercepat realisasi pembangunan Monumen Bung Tomo.
Monumen ini diharapkan menjadi simbol penyambut bagi siapa saja yang memasuki Kota Surabaya dari arah selatan.
Putra Bung Tomo, Bambang Sulistomo, menyampaikan komitmennya untuk turut serta dalam perjuangan membangun monumen tersebut.
“Saya akan ikut berjuang bersama warga Surabaya untuk mewujudkan rencana pembangunan monumen ini, sebagai tanda keberanian Arek Suroboyo yang dikenal sebagai Kota Pahlawan,” ujar Bambang kepada awak media.
Dengan telah diperolehnya restu dari keluarga Bung Tomo dan dukungan penuh dari berbagai unsur masyarakat, rencana pembangunan monumen ini tinggal menunggu proses pembentukan kepanitiaan dan penetapan langkah-langkah teknis ke depan.
Pembangunan Monumen Bung Tomo ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga menjadi pengingat abadi bagi generasi muda agar terus menumbuhkan semangat perjuangan, nasionalisme, dan cinta tanah air, sebagaimana telah diwariskan oleh para pejuang Surabaya.(*/hr)