SENTRALMERAHPUTIH.ID – Wonosobo, Mendaki gunung tak selalu soal menjejak puncak tertinggi. Lebih dari itu, ia adalah seni beradaptasi dengan alam yang tak terduga. Tiga pendaki asal Jawa Barat—Asep Supriana Nugraha dan Willy Herman W dari Kabupaten Cianjur, serta Diarli Algaili dari Kota Bandung—membuktikan hal itu dengan keberhasilan mereka mendaki tiga gunung dalam tiga hari berturut-turut di Jawa Tengah, pada 7–10 April 2025.
Petualangan ini merupakan kelanjutan dari misi pribadi mereka yang dinamai Triple S—Slamet, Sindoro, dan Sumbing. Gunung Slamet telah lebih dulu mereka daki pada Desember 2024, menjadi langkah awal dari misi tersebut.
Seharusnya, pada April ini mereka akan melanjutkan dengan Gunung Sindoro dan Sumbing. Pendakian berjalan lancar saat mereka menaklukkan Sindoro. Namun cuaca buruk di sekitar kawasan Gunung Sumbing memaksa mereka untuk meninjau ulang rencana.
“Sebenarnya ini lanjutan dari Triple S, Slamet sudah Desember lalu. Sekarang niatnya Sindoro dan Sumbing, tapi karena cuaca nggak mendukung, akhirnya kami ubah rencana. Lanjut ke Prau dan Bismo,” ujar Asep Supriana Nugraha.
Daripada menunggu cuaca membaik, mereka memilih untuk memanfaatkan waktu dan menjadikan tantangan ini sebagai peluang baru. Dalam waktu singkat, rute pendakian diubah dan mereka melanjutkan ke Gunung Prau dan Bismo—dua gunung di Dataran Tinggi Dieng yang terkenal akan keindahan alamnya.
Gunung Prau menawarkan keindahan matahari terbit yang menawan, sementara Gunung Bismo menghadirkan jalur menantang yang memberikan pengalaman tersendiri sebagai penutup ekspedisi. Tiga gunung dalam tiga hari bukan hal yang ringan, dan hal ini menguji ketangguhan fisik, mental, serta kerja sama tim.
“Pendakian ini jadi pelajaran penting. Nggak selalu soal ngejar puncak sesuai rencana, tapi bagaimana kita menyikapi situasi yang berubah dan tetap bersyukur dalam prosesnya,” ucap Diarli Algaili.
Walau Gunung Sumbing belum tercapai, keberhasilan mereka dalam menaklukkan tiga puncak lainnya menunjukkan tekad dan semangat petualang yang tak padam. Ekspedisi Sindoro-Prau-Bismo menjadi kisah tersendiri yang penuh nilai dan makna.
Mereka pun tetap menyimpan niat untuk menuntaskan misi Triple S di waktu yang tepat. Karena bagi mereka, pendakian sejati bukan semata-mata soal tujuan, tapi tentang perjalanan dan pembelajaran yang menyertainya.