Sentralmerahputih.id – Majalengka, 29 Januari 2025 – Semangat petualangan dan tekad kuat kembali ditunjukkan oleh pendaki asal Cianjur, Asep Supriana Nugraha. Bersama tiga rekannya, ia berhasil mencapai puncak Gunung Ciremai (3.078 meter di atas permukaan laut) pada malam Tahun Baru Imlek, 28-29 Januari 2025.
Pendakian ini menjadi tantangan tersendiri bagi Asep dan timnya, yang terdiri dari Fauziah asal Sukabumi, serta Ferri Avey dan Doni Damara dari Sumedang. Dengan persiapan matang, mereka memulai perjalanan dari basecamp dengan penuh optimisme, meski cuaca tidak bersahabat sejak awal.
Perjalanan Menuju Puncak di Tengah Badai
Tim pendaki memulai pendakian dari basecamp menuju Pos 5, yang merupakan area camp utama, dengan waktu tempuh sekitar enam jam. Perjalanan tidak mudah, karena hujan terus mengguyur sejak awal pendakian. Angin kencang dan suhu dingin menambah tantangan bagi tim dalam menembus jalur yang licin dan berlumpur.
Setibanya di Pos 5, tim beristirahat dan mendirikan tenda untuk memulihkan tenaga sebelum melakukan pendakian menuju puncak. Namun, hujan yang tak kunjung reda membuat kondisi semakin berat.
Tepat pada dini hari, sekitar pukul 05.00 WIB, mereka melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Ciremai. Dengan langkah yang mantap, mereka menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam melewati jalur terjal berbatu, ditemani angin kencang yang semakin menggila.
Momen luar biasa terjadi saat mereka akhirnya mencapai puncak tertinggi Jawa Barat. Asep Supriana Nugraha dan tim berhasil menaklukkan puncak Ciremai di tengah cuaca ekstrem. Meskipun langit masih diselimuti kabut tebal dan hujan rintik, kebanggaan dan rasa syukur mereka tak terbendung.
Perjalanan Turun yang Tak Kalah Menantang
Setelah menikmati momen berharga di puncak, tim memutuskan untuk turun kembali ke Pos 5 dan kemudian melanjutkan perjalanan ke basecamp. Namun, hujan semakin deras, membuat jalur semakin licin dan berbahaya.
Ketahanan fisik dan mental kembali diuji saat perjalanan turun yang seharusnya lebih cepat justru terasa lebih sulit akibat cuaca ekstrem. Namun, dengan kerja sama yang solid dan kehati-hatian, tim berhasil kembali ke basecamp dengan selamat, meski tubuh mereka basah kuyup dan kelelahan.
Inspirasi dari Pendakian Ekstrem
Keberhasilan Asep Supriana Nugraha dan timnya dalam menaklukkan Gunung Ciremai menjadi bukti bahwa dengan persiapan yang matang, tekad yang kuat, dan kerja sama tim yang baik, tantangan sebesar apa pun bisa diatasi.
Pendakian ini juga menjadi pengingat bahwa alam memiliki kekuatan yang luar biasa dan harus selalu dihormati. Asep dan timnya membuktikan bahwa pendakian bukan sekadar mencapai puncak, tetapi juga tentang bagaimana menikmati setiap proses, menghadapi tantangan, dan kembali dengan selamat.
Gunung Ciremai, sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat, tetap menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki. Namun, kisah Asep dan timnya di malam Tahun Baru Imlek 2025 akan menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin menaklukkan puncak-puncak tertinggi di Indonesia.