sentralmerahputih.id | Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa sebagai saksi di perkara dugaan korupsi dana hibah di lingkup Pemerintah Provinsi Jatim, tahun anggaran 2021-2022.
Hal itu disampaikan oleh Jubir KPK Budi Prasetyo, Jumat (20/6/2025).
“Hari ini Jumat (20/6), KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan TPK terkait pengurusan dana hibah Pokmas dari APBD Jawa Timur tahun anggaran 2021-2022,” kata Budi Prasetyo.
Ketika ditanya siapa yang dipanggil sebagai saksi oleh KPK, Budi mengatakan bahwa yang dipanggil yaitu KIP atau Khofifah Indar Parawansa.
“KIP, Gubernur Jawa Timur,” tambahnya.
Pemanggilan Khofifah untuk pemeriksaan di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain Khofifah, KPK juga turut memanggil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Anik Maslachah.
“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” sebutnya.
Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan 21 tersangka pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat APBD Provinsi Jatim tahun 2019-2022.
Penetapan tersangka itu merupakan pengembangan dari perkara yang telah menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak.
“Kami sampaikan bahwa pada tanggal 5 Juli 2024 KPK menerbitkan sprindik terkait dugaan adanya TPK dalam pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat atau Pokmas dari APBD Provinsi Jatim tahun anggaran 2019 sampai dengan 2022,” kata jubir KPK saat itu, Tessa Mahardhika, di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, 12 Juli 2024.
Tessa mengatakan total ada 21 tersangka yang ditetapkan KPK. Ke-21 tersangka itu terdiri atas empat tersangka penerima, dan 17 tersangka pemberi.
“Bahwa dalam sprindik tersebut KPK telah menetapkan 21 tersangka, yaitu 4 tersangka penerima, 17 lainnya sebagai tersangka pemberi,” katanya.
Empat tersangka penerima merupakan penyelenggara negara. Sedangkan dari 17 tersangka pemberi, 15 di antaranya pihak swasta dan 2 lainnya penyelenggara negara.(*/red)