Sentralmerahputih.id, Bogor — Perjalanan menantang berhasil ditaklukkan oleh enam pendaki asal Jakarta, Tangerang, Cianjur, dan Sukabumi yang mendaki Gunung Salak melalui jalur Ajisaka, rute yang dikenal ekstrem dan hanya direkomendasikan untuk pendaki berpengalaman.
Kelompok yang terdiri dari Asep Supriana, Fauziah, Alma Fidelia, Ivonny Coroline, Ezra, dan Rifqi memulai pendakian mereka dari basecamp Ajisaka, Bogor, pada Sabtu dini hari pukul 05.00 WIB. Setelah menempuh medan yang berat dan penuh tantangan, mereka berhasil mencapai puncak setinggi 2.211 meter di atas permukaan laut pada pukul 11.30 WIB. Seluruh rangkaian pendakian dan penurunan memakan waktu sekitar 11 jam.
Menurut Asep, rute Ajisaka bukan jalur biasa. “Medannya berat dan cukup berbahaya, tidak cocok untuk pendaki pemula,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa kondisi jalur yang curam serta licin menjadi hambatan utama sepanjang perjalanan.
Salah satu titik paling sulit adalah tanjakan Wayahna, lokasi terjal yang memerlukan bantuan tali webbing untuk dilewati. Di titik ini, dua pendaki — Fauziah dan Ivonny — sempat kehilangan keseimbangan dan terjatuh, namun keduanya tidak mengalami cedera serius dan mampu melanjutkan perjalanan hingga ke puncak.
“Wayahna bukan satu-satunya tantangan. Ada banyak tanjakan lain yang hampir membuat kami menyerah. Tapi keinginan untuk sampai ke puncak tetap kami jaga,” kata Ivonny, mengenang perjuangan mereka.
Setibanya di puncak, mereka hanya menyempatkan diri untuk mengambil dokumentasi singkat sebelum kembali turun pada pukul 12.00 WIB dan tiba di basecamp sekitar pukul 16.30 WIB.
Tak hanya fisik dan mental, perjalanan ini juga memerlukan persiapan dana. Setiap pendaki mengeluarkan sekitar Rp135.000 untuk biaya tiket, parkir, dan fasilitas di basecamp. “Iya, lumayan mahal. Tapi memang begitu kalau di Jawa Barat,” ujar Asep berseloroh.
Pendakian ini menjadi bukti ketangguhan enam individu dari latar belakang berbeda yang bersatu untuk menaklukkan salah satu jalur tersulit di Gunung Salak — pengalaman yang tidak hanya menguji stamina, tetapi juga semangat dan solidaritas.