Diskusi Hangat PEWARNA Indonesia dan PGI Mengupas Tantangan dan Peluang Digitalisasi Di Era Modern

- Penulis

Jumat, 12 Juli 2024 - 09:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy



BRILYANTNEWS.COM, JAKARTA – Apakah kita siap menghadapi perubahan zaman? Pertanyaan ini menjadi sorotan utama dalam diskusi yang diselenggarakan oleh PEWARNA Indonesia bekerja sama dengan PGI di Media Center PGI, Jalan Salemba Raya. Diskusi bertajuk “Pengaruh Era Digitalisasi Dalam Tataran Masyarakat” pada Jumat, 12 Juli 2024, pukul 10.00-12.00 WIB, menghadirkan pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya.
Junico Bisuk Partahi Siahaan atau yang akrab disapa Nico Siahaan, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dan Beny Lumy dari Komisi Integrasi Persekutuan Gereja-gereja Indonesia, hadir sebagai pembicara utama dalam diskusi ini, dengan Grollus Daniel Sitanggang dari PEWARNA Indonesia bertindak sebagai moderator.
Nico Siahaan mengawali diskusi dengan menyoroti pentingnya memperbaharui Undang-undang ITE dan UU Data Pribadi. Menurutnya, Indonesia masih tertinggal dalam hal regulasi digital dibandingkan negara-negara lain yang sudah memiliki undang-undang khusus mengenai digitalisasi, termasuk Artificial Intelligence (AI).
“Kita masih banyak mengandalkan KUHP untuk menangani pelanggaran terkait elektronik dan digitalisasi, karena UU ITE kita belum siap,” ujar Nico Siahaan. Ia juga mengkritisi pendekatan militeristik dalam pengelolaan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang menurutnya harus dipimpin oleh orang yang benar-benar memahami sistem siber.
Nico juga menekankan pentingnya pembentukan Badan Perlindungan Data Pribadi yang independen, mirip dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Presiden Joko Widodo menginginkan badan ini dibentuk oleh Presiden, namun kami dari legislatif menginginkan adanya badan yang independen,” tegasnya.
Sementara itu, Beny Lumy menjelaskan perbedaan antara era digital 3.0 dan era digital 4.0. “Di era digital 3.0, dunia nyata dan maya berjalan paralel, namun di era digital 4.0, keduanya sudah menyatu dan tercampur. Misalnya, sekarang ada pelecehan seksual yang bisa dituntut tanpa ada sentuhan fisik,” paparnya. Beny juga menyoroti bagaimana era digitalisasi telah mengubah pola hidup kita secara drastis, dengan pengawasan yang tidak mengenal waktu dan batasan.
Beny menambahkan bahwa dunia digital tidak mengenal usia dan batasan apapun. “Jika kita mengabaikan pertumbuhan dan berinovasi serta mengikuti perkembangan teknologi, kita akan terlempar dari peradaban,” katanya. Ia juga mengkritik mental pejabat yang masih seperti pedagang, yang tidak menunjukkan kemandirian dengan inovasi dan kemandirian di bidang teknologi.
Nico Siahaan juga menyoroti pentingnya kedaulatan digital bagi Indonesia. “Kita harus memiliki kedaulatan sinyal, konten, aplikasi percakapan, dan semua aspek digital. Jika WhatsApp dihapus, masyarakat akan kelabakan. Negara-negara lain memiliki aplikasi percakapannya sendiri, seperti Cina dengan MiChat,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa pendidikan harus memainkan peran penting dalam mengubah mindset para pendidik untuk mengimplementasikan kurikulum yang mendukung kemandirian dan kedaulatan digital sejak dini.
Diskusi ini menjadi sangat relevan di tengah perkembangan digital yang semakin pesat. Nico Siahaan menegaskan bahwa pemerintah harus siap dan mempersiapkan sumber daya manusianya untuk menghadapi perkembangan zaman ini. Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) juga didorong untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya agar siap menghadapi perubahan zaman melalui perannya di dunia jurnalistik, yang kini juga sedang beralih ke digitalisasi.
Acara ini memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan peluang era digitalisasi, serta pentingnya kesiapan dan kemandirian dalam menghadapi perubahan zaman.APM
Baca Juga:  Keluarga Besar Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mengucapkan " Selamat HUT BNN RI ke 22.

Berita Terkait

PT Sagraha Satya Sawahita dalam pengumpulan limbah medis B3 di duga menyalahi SOP, Limbah Medis Ditumpuk di Tanah Terbuka
Kapolri: Arus Mudik di 28 Maret dan Arus Balik di 5 April
Safari Ramadhan Kapolresta Sidoarjo Sosialisasikan Hotline Mudik Polri 110
Tradisi Pedang Pora dan Reog Ponorogo Warnai Penyambutan Irjen Pol Drs Nanang Avianto, M.Si Sebagai Kapolda Jatim
ASEP SUPRIANA NUGRAHA KETUM 2022-2024 RESMI SERAHKAN KEPENGURUSAN GEMA HUTBA MASA 2025, UCAPKAN SELAMAT KEPADA PENGURUS BARU
Encep Ridwan Pimpin Gema Hutba 2025, Siap Hadapi Tantangan Zaman
Pendaki Cianjur, Asep Supriana Nugraha, Berhasil Gapai Puncak Tertinggi Jawa Barat di Malam Tahun Baru Imlek
Asep Supriana Nugraha Mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2025, Tahun Ular Kayu
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 13:24 WIB

Polresta Sidoarjo Berbagi 100 Paket Sembako Saat Gelar Baktikes Hari Bhayangkara ke-79

Kamis, 19 Juni 2025 - 13:21 WIB

Hari Bhayangkara ke -79 Polres Pelabuhan Tanjungperak Gelar Baksos, Puluhan Pengemudi Bentor dan Kuli Panggul Full Senyum

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:22 WIB

Hari Bhayangkara ke-79, FKUB Nganjuk Apresiasi Kedekatan Polri dengan Umat

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:20 WIB

Warga Gondang Manfaatkan Pekarangan Jadi Sumber Pangan dan Ekonomi

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:18 WIB

Polres Magetan Berhasil Raih Penghargaan Kategori Pelayanan Prima Hasil PEKPPP Tahun 2024

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:15 WIB

Gelar Binrohtal, Wujud Komitmen Polres Ngawi Tingkatkan Iman dan Taqwa

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:14 WIB

HUT Bhayangkara ke-79, Polri Gelar Doa dan Dzikir Bersama

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:11 WIB

Polda Jawa Timur Ikuti Upacara Pemuliaan Nilai – nilai Luhur Tribrata Sambut Hari Bhayangkara ke -79

Berita Terbaru